Setelah berumur
20 tahun Muhammad Bakir telah diikutkan oleh ayahnya dalam soal-soal Negara. Ia
mulai dipersiapkan untuk menjadi seorang raja. Muhammad Bakir diangkat oleh
ayahnya menjadi duta keliling. Sebagai duta keliling, ia menjalankan tugasnya
dengan baik. Muhammad Bakir sangat berbakat dalam usaha hubungan antar negara,
antara kerajaan Goa dengan daerah-daerah lain terjadi hubungan yang erat.
Kerajaan Goa makin dikenal. Hubungan
dengan kerajaan-kerajaan lain makin baik, misalnya Banten. Banten juga
merupakan kerajaan laut seperti Goa. Selain itu Banten juga pusat penyebaran
agama Islam. Hubungan dagang dengan luar negeri juga makin ditingkatkan. Hasil
perdagangan dapat digunakan untuk membangun kapal, pelabuhan dan kota-kota.
Sebagai seorang calon pemimpin,
Muhammad Bakir telah betul-betul dipersiapkan. Pada tahun 1653 Sultan Muhammad
Said wafat. Kerajaan Goa telah berada dalam puncak kejayaannya. Muhammad Bakir
berumur 22 tahun, meskipun masih muda tapi pengetahuannya telah banyak. Sebelum
Sultan Said wafat beliau telah mengamanatkan agar digantikan oleh Muhammad
Bakir. Sebenarnya Muhammad Bakir bukanlah putera mahkota, karena ia lahir
sebelum ayahnya menjadi raja. Walaupun begitu putera mahkota yang sebenarnya
bersedia menyerahkan tahta ke Muhammad Bakir, begitu juga dengan keluarga-keluarga
istana lainnya.
Akhirnya pada tahun 1653 Muhammad
Bakir naik tahta kerajaan Goa sebagai raja yang ke-16 dengan gelar Sultan
Hasanuddin. Penobatan ini mendapat sambutan yang meriah dari kalangan istana
dan rakyat. Penobatan ini diramaikan dengan upacara yang khidmat dan gembira.
Upacara penobatan itu dihadiri oleh duta-duta negara sahabat dan orang-orang
terkemuka dari seluruh negeri. Dalam hari besar itu juga dilakukan pernikahan
Sultan Hasanuddin dengan puteri raja Tallo. Perkawinan ini memperkuat kedudukan
Hasanuddin sebagai Sultan Goa.
Hampir semua kerajaan yang ada di
Indonesia mengirimkan wakil mereka, yang tidak kelihatan adalah wakil dari
kompeni belanda. Belanda tidak senang kerajaan Goa menjadi kuat dan menjadi
saingan mereka di Indonesia bagian timur. Kerajaan Goa merupakan penghalang
bagi perdagangan belanda. Kerajaan Goa dan belanda telah lama timbul
perselisihan bahkan sudah sering terjadi perang diantara kedua pihak tersebut.
Setelah lama terjadi perselisihan
akhirnya sering terjadi peperangan antara kerajaan Goa dan belanda.
Perjanjian-perjanjian banyak dibuat oleh belanda yang banyak merugikan kerajaan
Goa sehingga Sultan Hasanuddin memerintahkan untuk berperang habis-habisan.
Setelah melewati perjuangan yang berat, mulai banyak wilayah kekuasaan kerajaan
Goa yang jatuh ke tangan belanda karena belanda memiliki cara yang licik dengan
meminta bantuan kerajaan lain yang ada didaerah ambon dan sekitarnya.
Akhirnya
sultan Hasanuddin wafat setalah berjuang melawan pasukan belanda. Walaupun Sultan
Hasanuddin sudah wafat tetapi perjuangan rakyat Goa tetap berlanjut.
selesai...
sumber buku : Riwayat Sultan Hasanuddin